Rencana anggaran biaya bangunan sering kali tidak jadi prioritas. Padahal selain ide bangunan, budget perlu jadi pertimbangan utama. Anggaran biaya bangunan bisa jadi tolak ukur seberapa besar biaya yang akan Anda keluarkan untuk pembangunan sebuah proyek.
Ada beberapa tahapan dalam membuat rencana anggaran biaya bangunan. Hal ini dimulai dari perencanaan, estimasi biaya, pemilihan kontraktor, hingga monitoring biaya. Simak selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: '7 Alasan Kirim Material Bahan Bangunan dengan Pick Up Bak Lalamove'
Hal pertama adalah menentukan tujuan dan spesifikasi bangunan yang diinginkan. Caranya dengan membuat daftar tujuan dan tentukan prioritas yang paling penting bagi Anda. Sebagai contoh, jika uang Anda tidak cukup untuk membangun seluruh rumah, maka Anda bisa memulai dengan membangun bagian-bagian penting terlebih dahulu.
Sebelum menyusun rencana anggaran biaya bangunan, Anda juga perlu menentukan lokasi dan melakukan survei kondisi tanah dan lingkungan sekitar. Pastikan lokasi rumah cukup strategis atau dekat dengan berbagai akses seperti kesehatan, kantor, pendidikan, dan transportasi.
Begitu juga dengan kondisi tanahnya, rawan banjir dan longsor atau tidak, atau luas lahannya. Anda perlu mencari waktu yang tepat untuk memulai pembangunan dan perkiraan berapa lama proyek ini akan selesai.
Perlu diingat bahwa anggaran pembangunan untuk setiap rumah tidaklah sama karena dipengaruhi oleh luasnya. Sebagai contoh, di bawah ini adalah perhitungan rumah 1 lantai tipe 36 dengan luas tanah 60m2
Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa setiap perhitungan anggaran pembangunan setiap rumah tidak akan sama, dimana salah satunya dipengaruhi karena luasnya.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang perhitungan rumah 1 lantai tipe 36, luas tanah 60m2 dengan 1 kamar mandi dan 2 kamar tidur. Lokasi di Jakarta dengan perkiraan harga tanah Rp4.000.000 per meter.
Jadi, biaya untuk tanah yaitu: 60 meter x Rp4.000.000 = Rp240.000.000.
Biaya material untuk bahan pokok membuat bangunan yang diperlukan yaitu:
Biaya Tenaga Kerja dalam Rencana Anggaran Biaya Bangunan
Biaya galian tanah | Rp80.000/m2 |
Biaya instalasi listrik | Rp60.000/titik |
Biaya pasang beton | Rp30.000/m2 |
Biaya pasang keramik | Rp65.000/m2 |
Biaya pasang bata | Rp35.000/m2 |
Biaya pasang plafon | Rp45.000/m2 |
Biaya cor beton | Rp150.000/m2 |
Biaya pengerjaan besi | Rp3.000/kg |
Biaya pasang paving block | Rp25.000/m2 |
Biaya plester tembok | Rp30.000/m2 |
Pembantu kuli terampil | Rp97.000/Hari |
Tukang besi beton terampil | Rp125.000/Hari |
Tukang besi terampil | Rp130.000/Hari |
Tukang cat/pelitur | Rp120.000/Hari |
Tukang gali | Rp82.000/Hari |
Tukang kayu terampil | Rp118.000/Hari |
Tukang ledeng | Rp120.000/Hari |
Tukang listrik | Rp125.000/Hari |
Tabel Perkiraan Biaya untuk Membangun Rumah Per Meter
Biaya membuat jendela dan kusen jendela | Rp1.400.000 |
Biaya batu bata | Rp7.000.000 |
Biaya batu kerikil | Rp280.000 |
Biaya paku | Rp400.000 |
Biaya pasir | Rp3.000.000 |
Biaya membuat atap | Rp2.675.000 |
Biaya untuk pintu PVC | Rp2.250.000 |
Estimasi biaya untuk bangun per meter persegi | Rp4.478.283 |
Beli semen | Rp4.500.000 |
Untuk membuat kusen pintu | Rp1.000.000 |
Biaya untuk pondasi | Rp6.192.000 |
Perhitungan untuk harga tanah | Rp240.000.000 |
Jumlah biaya keseluruhan | Rp268.697.000 |
Memilih kontraktor dengan reputasi baik dan telah berpengalaman dalam bidang konstruksi bangunan. Anda bisa mencari tahu apa saja proyek yang sudah pernah dilakukan oleh kontraktor tersebut dan bagaimana hasilnya. Caranya dengan feedback dari klien yang sebelumnya menggunakan jasanya.
Cari tahu juga bagaimana cara kontraktor tersebut berkomunikasi. Apakah kontraktor tersebut cukup kooperatif menyampaikan progres pekerjaan dan mendengarkan pendapat Anda sebagai pemilik hunian.
Baca juga: 'Berapa Biaya Renovasi Rumah yang Harus Disiapkan? Ini Penjelasannya'
Tahap terakhir adalah memantau pengeluaran dan perubahan biaya selama tahap pembangunan. Tujuannya untuk memastikan sudah berapa banyak uang yang dihabiskan untuk kemajuan proyek sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Memastikan proyek konstruksi bisa berjalan dan tepat waktu serta estimasi anggaran biaya yang sudah dibuat. Jadi, sebisa mungkin meminimalisir adanya tambahan-tambahan biaya dadakan tertentu.
Monitoring estimasi biaya di sini bukan hanya terkait biaya yang disebutkan di atas saja, tapi juga berkaitan dengan jasa kirim material bangunan yang akan digunakan.
Untuk menghemat perencanaan anggaran biaya dan monitoring biaya, Anda bisa menggunakan Lalamove, jasa ekspedisi yang menawarkan layanan pengiriman material bangunan ke lokasi proyek. Dengan Lalamove, Anda bisa menyewa truk yang mengangkut material bangunan sesuai kebutuhan.
Ada berbagai fitur ekslusif jika kirim material bangunan dengan Lalamove. Salah satunya adalah fitur 'multi-stop' yang mampu mengirim banyak pesanan hingga ke 19 titik berbeda hanya dalam sekali pengantaran.
Ada juga layanan door to door yang bisa mengantar pesanan hingga ke depan pintu. Bahkan, Anda juga bisa melakukan pengiriman antarkota dengan Lalamove. Misalnya, dari Jakarta ke Bogor, Bekasi, Depok, atau kemana saja. Tidak perlu khawatir, Anda bisa melacak pengiriman dengan fitur live tracking setiap saat.
Lalamove juga menyediakan fitur round-trip (pulang-pergi) di mana Anda bisa melakukan pemesanan, lalu driver mengantarkan barang dari tempat pengambilan ke alamat tujuan pengiriman, setelah itu kembali lagi ke titik pengambilan awal. Anda tidak perlu repot untuk memesan lagi. Tunggu apalagi, yuk pesan Lalamove sekarang dan nikmati harga terbaik.
Anggaran Biaya Bangunan Semakin Hemat Karena #KirimPakaiLalamove