Mengelola keuangan dengan cermat menjadi salah satu kunci agar bisnis bisa terus bertahan. Apalagi di tengah pandemi seperti ini, ada banyak tantangan yang dihadapi pelaku bisnis. Mulai dari perubahan perilaku belanja konsumen, pembatasan aktivitas di luar, hingga keadaan ekonomi yang ikut terdampak.
Maka itu, pebisnis harus bisa menyesuaikan pengelolaan bisnisnya dengan keadaan ini, baik dengan menambah pemasukkan dan mengurangi pengeluaran. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan pebisnis untuk menghemat pengeluaran bisnisnya.
Baca Juga: Lakukan 6 Hal Ini untuk Mengembangkan Bisnis di Tahun 2021
Tinjau Kembali Anggaran Jangka Pendek & Panjang
Sebelum memotong anggaran, kamu perlu tahu dulu pengeluaran bisnismu saat ini. Lakukan tinjauan dan analisis terhadap keseluruhan anggaranmu untuk tiap-tiap pos pengeluaran, mulai dari gaji karyawan, biaya operasional seperti gedung, bahan produksi, peralatan, dan sebagainya, asuransi, kendaraan, dan lain-lain. Kemudian lakukan perkiraan kondisi finansial baik untuk situasi terbaik dan situasi terburuk serta apa yang kira-kira akan kamu lakukan dalam situasi tersebut.
Selanjutnya, sesuaikan anggaran dengan perubahan ekspektasi konsumen dan juga biaya yang dibutuhkan untuk melakukan hal tersebut. Jangan lupa juga untuk menyiapkan rencana finansial pasca-pandemi sehingga saat keadaan sudah pulih kamu bisa langsung kembali beradaptasi.
Fokus Pada Cash Flow
Saat keadaan ekonomi berubah, arus kas menjadi penting untuk dipertahankan, terutama bagi bisnis kecil yang mungkin tidak memiliki akses ke pendanaan yang lebih beragam. Setelah meninjau seluruh pos pengeluaran, cari tahu pengeluaran mana yang tidak secara langsung atau tidak begitu berdampak pada arus kas yang masuk. Kamu kemudian bisa mulai mengurangi pengeluaran untuk pos-pos tersebut.
Tinjau Kembali Rencana Pemasaran
Periksa kembali strategi pemasaranmu. 84% marketer telah mengimprovisasikan strategi marketing baru untuk merespons pandemi. Kurangi pengeluaran marketing yang dirasa kurang menguntungkan. Apabila selama ini biaya pemasaranmu cukup tinggi, kamu bisa mulai memikirkan strategi pemasaran dengan biaya yang lebih rendah.
Pada situasi seperti ini, kamu bisa lebih fokus pada pengembangan strategi pemasaran digital mengingat saat ini konsumen lebih banyak menghabiskan waktu di internet. Misalnya dengan membuat reward atau referral program untuk menarik pelanggan, mengembangkan strategi email marketing, atau fokus pada pemasaran melalui media sosial. Bisa juga dengan bekerja sama dengan bisnis lain atau mengadakan workshop.
Mengelola Pengeluaran
Kelola tiap pengeluaran dengan cermat. Apabila memungkinkan, pilih opsi yang lebih terjangkau dari yang ada sekarang. Misalnya saja, kamu bisa beralih ke remote working atau work from home. Ini dapat membantumu mengurangi pengeluaran seperti listrik, peralatan kantor, dan sebagainya. Apabila ada karyawanmu yang harus bepergian untuk meeting dengan partner atau klien, pertimbangkan untuk melakukannya melalui video call. Selain menghemat biaya, cara ini juga lebih aman.
Evaluasi Vendor Yang Digunakan
Evaluasi juga seluruh vendor, supplier, kerjasama, layanan software, jasa pengiriman barang, atau layanan lainnya yang kamu gunakan. Vendor tentu tahu mengenai situasi yang dihadapi pebisnis saat ini. Diskusikan dengan vendor mengenai kemungkinan untuk melakukan negosiasi ulang atau opsi lain yang dapat disepakati bersama untuk menghemat pengeluaran atau menunda pembayaran.
Ini juga tidak menutup kemungkinan untukmu membangun hubungan baru dengan layanan serupa lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan bisnismu dan menyesuaikan dengan anggaranmu yang terbatas. Untuk kebutuhan pengiriman bisnismu misalnya, kamu bisa menggunakan jasa pengiriman Lalamove yang cepat, mudah, dan dapat diandalkan. Mulai dari Rp 8.000, kamu sudah bisa melakukan pengiriman!
Hemat Pengeluaran Bisnismu dengan Lalamove!
Baca Juga: Tren yang Perlu Diperhatikan Pelaku Bisnis Online di Tahun 2021
KOMENTAR