Blog | Lalamove Indonesia

Apa Itu Deadstock dan Bagaimana Cara Menghindarinya?

Written by Lalamove Indonesia | Dec 22, 2025 3:35:40 AM

Di artikel ini akan dibahas apa itu deadstock dan cara mengatasinya. Sebagai pebisnis, anda harus mengetahui tipsnya agar bisnis berjalan lancar.

Menjalankan sebuah bisnis tak selalu berjalan lancar. Ada kalanya, barang tidak laku dan menumpuk di gudang. Kondisi ini cukup sering dialami bisnis retail, UMKM, hingga e-commerce, khususnya jika management stock kurang tepat. 

Namanya deadstock. Tak hanya soal barang tidak terjual, tapi soal modal yang tertahan dan ruang penyimpanan yang terbuang. Karena itu, penting untuk memahami apa itu deadstock dan bagaimana cara menghindarinya. 

Apa Itu Deadstock?

Image: Freepik (jcomp)

Deadstock adalah kondisi ketika barang tersimpan terlalu lama dan tidak terjual. Produk ini bisa jadi sudah tidak diminati pasar, kalah tren, atau tidak lagi relevan dengan kebutuhan pelanggan.

Berbeda dengan stok yang perputarannya lambat, deadstock biasanya sudah melewati waktu ideal penjualan. Jika dibiarkan, barang ini berpotensi rusak, kedaluwarsa, atau nilainya terus menurun.

Mengapa Deadstock Bisa Terjadi?

Deadstock sering muncul karena perencanaan stok yang kurang matang. Misalnya, membeli barang terlalu banyak tanpa melihat pola permintaan, atau mengikuti tren yang ternyata hanya bertahan sebentar.

Selain itu, variasi produk yang terlalu banyak juga bisa memicu deadstock. Ketika terlalu banyak pilihan dengan jumlah stok yang sama, beberapa produk cenderung tidak laku. Ada faktor lain yang menambah kenapa deadstock bisa terjadi, seperti perubahan selera pasar, harga yang kurang kompetitif, dan promosi yang kurang tepat sasaran. 

Bisnis yang mengalami deadstock membuat modal bisnis tertahan karena produk tidak menghasilkan. Hal ini bisa mengganggu cash flow, terutama bagi bisnis yang perputaran dananya terbatas.

Selain itu, deadstock juga memakan ruang penyimpanan atau gudang yang seharusnya bisa digunakan untuk produk lain yang lebih laku. Untuk jangka panjang, kondisi ini bisa menghambat operasional dan mengurangi fleksibilitas Anda untuk mengambil peluang bisnis lainnya mengingat modal yang tertahan di produk tersebut. 

Baca juga: Awas, Kesalahan Umum dalam Pengelolaan Stok Barang yang Wajib Dihindari

Bagaimana Cara Menghindari Deadstock Sejak Awal?

Image: Freepik (jcomp)

Kondisi ini bisa dicegah sejak awal. Berikut ini beberapa cara menghindari deadstock pada bisnis Anda. 

Siapkan Stok Berdasarkan Data Penjualan

Salah satu cara paling efektif menghindari deadstock adalah dengan melihat data penjualan sebelumnya. Produk mana yang cepat laku dan mana yang cenderung lama terjual bisa menjadi acuan sebelum Anda menambah stok baru. 

diam bisa menjadi acuan sebelum menambah stok baru. Data penjualan ini bisa jadi insight, sehingga Anda tak perlu menebak-nebak kebutuhan pasar dan mencegah risiko menumpuk barang. 

Hindari Terlalu Banyak Variasi di Awal

Menawarkan banyak pilihan memang terlihat menarik bagi konsumen. Namun, terlalu banyak variasi, justru bisa membuat stok tidak seimbang. Lebih baik fokus pada produk yang sudah terbukti laku, lalu menambah variasi secara bertahap sesuai respons pasar.

Tetapkan Batas Waktu Penyimpanan

Setiap produk sebaiknya memiliki batas waktu untuk dijual. Jika dalam periode tertentu barang tidak laku, ini bisa jadi sinyal awal produk menuju deadstock. Jika ada batas waktu penyimpanan, Anda bisa cepat ambil keputusan sebelum barang benar-benar menumpuk dan susah dijual. 

Lakukan Promosi Khusus

Produk deadstock tidak selalu harus langsung dianggap kerugian. Anda bisa melakukan berbagai promosi menarik, misalnya paket bundling dengan produk laku atau menawarkan harga spesial dalam periode tertentu. Cara ini mampu menarik pembeli dan menghabiskan produk sekaligus.

Evaluasi Stock

Pelaku usaha juga perlu mengelompokkan barang-barang mana saja yang masih berpotensi dijual dan mana saja yang sudah benar-benar sulit bergerak. Dari sini, Anda bisa menentukan strategi yang paling masuk akal untuk masing-masing produk. Evaluasi seperti  dan tetap mempertimbangkan nilai bisnis.

Salurkan ke Jalur Penjualan Lain

Jika produk sulit terjual di jalur penjualan utama, misalnya toko fisik, website resmi, atau marketplace utama yang biasa Anda gunakan, bukan berarti barang tersebut sudah tidak punya peluang sama sekali.

Anda bisa mencoba menjualnya lewat jalur lain, seperti marketplace dengan segmen berbeda, penjualan grosir, atau kerja sama dengan reseller. Cara ini membantu barang tetap bergerak dan gudang tidak terus dipenuhi produk deadstock.

Meski margin yang didapat mungkin lebih kecil dibanding penjualan normal, cara ini bisa membantu mengembalikan sebagian modal dan menjaga cash flow tetap sehat.

Baca juga: Peran Lalamove+ Membantu Distribusi Stok Barang Bisnis Anda

Peran Logistik Fleksibel dalam Mengelola Deadstock

Saat menghadapi deadstock, masalahnya bukan hanya bagaimana menjual barang tersebut, tetapi juga bagaimana memindahkan stok dengan cepat dan efisien ke tempat yang tepat. Misalnya, saat Anda ingin memindahkan barang dari gudang utama ke gudang lain, mengirim stok ke reseller, atau mendistribusikannya ke jalur penjualan lain. 

Di kondisi seperti ini, pelaku usaha membutuhkan sistem logistik yang fleksibel untuk membantu penanganan deadstock. Tak harus menunggu jadwal pengiriman tertentu atau bergantung pada armada sendiri yang terbatas, stok bisa segera dipindahkan agar tak menumpuk di gudang.

Logistik yang fleksibel membantu Anda mengambil keputusan lebih cepat. Ketika ada peluang menjual stok lama melalui jalur lain, barang bisa langsung dikirim tanpa proses yang berbelit.

Layanan pengiriman on demand Lalamove membantu bisnis melakukan pengiriman sesuai kebutuhan. Armada Lalamove lengkap, sehingga Anda lebih fleksibel memilih jenis kendaraan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. 

Ada sepeda motor untuk pengiriman barang kecil, mobil, van, pick up untuk barang ukuran sedang. Sementara untuk pengiriman barang dalam jumlah besar dan banyak, Anda bisa sewa truk Lalamove sesuai dengan kebutuhan. 

Tak perlu sewa truk seharian yang butuh biaya besar. Ongkos kirim barang dengan Lalamove dihitung berdasarkan jarak, armada yang dipilih, dan layanan tambahan yang digunakan. 

Lalamove juga bisa diandalkan untuk pengiriman logistik harian bisnis Anda, mulai dari pengiriman ke gudang, kebutuhan internal kantor, hingga pengiriman ke konsumen yang bisa melayani pengiriman hingga ke luar kota. 

Jika ingin bisnis berkembang lebih cepat dan maksimal, jangan lupa untuk gabung jadi Mitra Bisnis Lalamove. Dengan menjadi Mitra Bisnis Lalamove, Anda bisa mendapatkan prioritas pengiriman yang memastikan pesanan sampai lebih cepat dan tepat waktu.

Selain itu, Anda juga bisa menikmati berbagai keuntungan eksklusif, seperti diskon dan cashback hingga Rp5 juta* per bulan yang membantu menghemat biaya operasional & pengiriman. Nikmati juga keuntungan dan fitur Mitra Bisnis Lalamove lainnya, seperti:

  • Satu akun untuk banyak pengguna – Kelola tim pengiriman dalam satu platform tanpa perlu akun terpisah.

  • Laporan keuangan yang terpusat – Semua pengeluaran pengiriman tercatat dalam satu laporan bulanan untuk memudahkan pemantauan pemakaian.

  • Asuransi lebih tinggi – Semua pesanan dilindungi dengan asuransi, dan asuransi Premium tambahan tersedia sesuai permintaan.

Keuntungan menjadi Mitra Bisnis Lalamove di atas membantu bisnis yang sedang mengurus produk deadstock. Deadstock memang menjadi tantangan yang bisa dialami siapa saja dalam berbisnis. Namun, dengan perencanaan stok yang lebih matang, Anda bisa menghindari kondisi ini. Manfaatkan sistem distribusi yang fleksibel seperti Lalamove yang telah membantu lebih dari 15.000 Mitra Bisnis. 

Siap untuk gabung jadi Mitra Bisnis? Daftar sekarang atau upgrade ke akun Mitra Bisnis lewat tombol di bawah ini.