Berikut ini adalah tips dan strategi pada suatu bisnis kuliner dalam mengurangi ketergantungan pengiriman pada aplikasi food delivery.
Aplikasi food delivery memang sangat membantu bisnis kuliner. Dengan sekali daftar, resto atau cafe langsung bisa menjangkau ribuan pelanggan online.
Namun, ada konsekuensi yang tidak bisa diabaikan. Biaya platform fee yang mencapai 20-30% per transaksi sering kali membuat margin keuntungan semakin tipis. Harga makanan di aplikasi pun jadi lebih mahal, sehingga bisa menurunkan daya beli pelanggan.
Belum lagi, semua data pelanggan sepenuhnya ada di pihak platform, bukan di tangan Anda. Itu artinya, sulit bagi bisnis kuliner untuk membangun loyalitas jangka panjang atau melakukan strategi pemasaran mandiri.
Karena itu, meski aplikasi food delivery tetap penting, Anda perlu memikirkan strategi untuk mengurangi ketergantungan. Tujuannya untuk menjaga omzet, memperkuat brand, dan menjalin hubungan langsung dengan pelanggan.
Bagaimana caranya agar bisnis kuliner bisa mengurangi ketergantungan pada aplikasi food delivery?
Baca juga: Alternatif di Luar Aplikasi Pesan Antar Makanan, Ini Pentingnya Bisnis F&B Punya Distribusi Sendiri
Langkah pertama adalah membuka jalur pemesanan langsung dari pelanggan ke bisnis Anda. Ada banyak cara untuk melakukan ini, seperti:
WhatsApp Business. Anda bisa menampilkan katalog menu, membuat pesan otomatis, dan melayani order dengan lebih personal.
Instagram atau TikTok. Gunakan link di bio untuk menerima pesanan. Tambahkan konten menarik agar pelanggan melihat produk Anda lebih lama.
Website atau landing page. Meskipun tampilannya sederhana, website bisa menjadi channel resmi untuk order sekaligus meningkatkan profesionalisme brand Anda.
Dengan jalur pemesanan mandiri, pelanggan punya opsi lain selain aplikasi food delivery atau marketplace.
Pelanggan sudah terbiasa dengan kenyamanan marketplace atau aplikasi antar makanan karena menawarkan diskon besar. Agar mereka mau beralih ke jalur direct order, Anda perlu memberi benefit yang jelas.
Misalnya, harga lebih murah dibanding aplikasi karena tanpa potongan fee. Bisa juga memberikan promo free delivery dengan minimum order tertentu hingga program loyalitas berupa poin atau diskon khusus. Dengan strategi ini, pelanggan akan merasa lebih untung ketika order langsung.
Baca juga: 7 Tanda Bisnis Anda Sudah Butuh Layanan Pengiriman On-Demand
Salah satu kelemahan terbesar dari aplikasi food delivery adalah Anda tidak memiliki data pelanggan. Padahal, data bisa jadi insight untuk strategi pemasaran jangka panjang.
Setiap kali ada pesanan langsung, biasakan untuk mengumpulkan informasi pelanggan, seperti nomor WhatsApp, email, alamat, bahkan tanggal lahir. Data ini bisa digunakan untuk mengirim promo mingguan, menginformasikan menu baru, menjalankan campaign musiman, atau sekadar mengucapkan ulang tahun.
Dengan database sendiri, Anda tidak lagi hanya “menyewa pelanggan” dari marketplace, tetapi benar-benar membangun komunitas konsumen yang loyal.
Mengurangi ketergantungan pada food delivery juga bisa dilakukan dengan memperkuat penjualan offline. Buatlah pelanggan datang langsung atau melakukan takeaway dengan penawaran khusus, seperti:
Diskon khusus untuk pesanan langsung di outlet.
Paket hemat untuk pembelian takeaway.
Free drink atau dessert untuk dine-in dengan minimum order.
Dengan begitu, penjualan tidak hanya bertumpu pada delivery, tetapi juga seimbang dengan penjualan langsung.
Jangan lupa bahwa jalur distribusi kuliner tidak hanya aplikasi makanan. Anda bisa memperluas ke bisnis catering kantor atau perusahaan. Buka kerjasama untuk catering makan siang rutin.
Selain masuk ke catering kantor, Anda juga bisa menjalin kerja sama dengan event organizer hingga menjual produk frozen food di marketplace. Diversifikasi ini membuat bisnis Anda lebih tahan banting dan tidak bergantung pada satu sumber penjualan saja.
Jadi, itulah beberapa cara yang bisa bisnis lakukan untuk mengurangi ketergantungan pada aplikasi food delivery. Walaupun tak bisa ditampik bahwa aplikasi food delivery tetap relevan dan penting sebagai jalur penjualan, khususnya untuk menarik pelanggan baru. Namun, bergantung sepenuhnya pada aplikasi tersebut bisa membuat bisnis kuliner sulit mengontrol margin, harga, dan relasi pelanggan.
Selain melakukan strategi di atas, penting untuk bisnis bekerja sama dengan layanan pengiriman barang yang akan membantu proses logistik orderan pelanggan. Lalamove sebagai platform pengiriman on-demand, membantu banyak pelaku usaha untuk pengiriman makanan lebih aman dan fleksibel dengan pilihan armada beragam.
Tak perlu membangun armada internal yang membutuhkan budget besar. Cukup kirim produk dengan Lalamove, ongkos kirim hanya dibayar saat melakukan pengiriman. Tak ada gaji driver atau biaya untuk membeli kendaraan. Lebih praktis dan hemat.
Jika ingin bisnis berkembang lebih cepat dan maksimal, Anda harus mencoba untuk gabung jadi Mitra Bisnis Lalamove. Dengan Mitra Bisnis Lalamove, Anda bisa mendapatkan prioritas pengiriman yang memastikan pesanan sampai lebih cepat dan tepat waktu.
Selain itu, Anda juga bisa menikmati berbagai keuntungan eksklusif, seperti diskon dan cashback yang membantu menghemat biaya operasional & pengiriman. Tidak hanya itu, berikut ini keuntungan dan fitur-fitur lainnya yang akan mempermudah pengelolaan bisnis Anda:
Satu akun untuk banyak pengguna – Kelola tim pengiriman dalam satu platform tanpa perlu akun terpisah.
Laporan keuangan yang terpusat – Semua pengeluaran pengiriman tercatat dalam satu laporan bulanan untuk memudahkan pemantauan pemakaian.
Asuransi lebih tinggi – Semua pesanan dilindungi dengan asuransi dan asuransi premium tambahan tersedia sesuai permintaan.
Yuk, manfaatkan pengiriman Lalamove untuk menjangkau konsumen lebih luas. Apalagi Lalamove hadir di Jabodetabek, Cirebon, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang sehingga bisa melayani pengiriman hingga ke luar kota sehingga jangkauan pelanggan Anda bisa semakin luas.
Download aplikasi Lalamove dan upgrade ke akun Mitra Bisnis Lalamove sekarang!