Peralatan Wajib saat Mengirim Bahan Material Bangunan Menggunakan Pick Up Bak
Material bangunan merupakan salah satu produk yang memiliki ketergantungan amat tinggi pada industri logistik. Pasalnya, sebagian besar bahan bangunan mempunyai karakteristik yang tidak mungkin dibawa tanpa menggunakan armada pengangkutan. Sebagai contoh, bahan bangunan seperti gypsum dan kayu memiliki ukuran yang besar sehingga akan benar-benar merepotkan jika diangkut dengan kendaraan biasa. sementara bahan bangunan yang relatif berukuran lebih kecil seperti kerikil dan pasir tentu tidak mungkin dikirimkan dalam jumlah kecil. Oleh karena itu, material bangunan biasanya diangkut dengan armada logistik yang memiliki kargo terbuka sehingga bisa memuat material dalam volume lebih banyak.
Salah satu armada primadona dalam pengiriman bahan bangunan adalah truk pick up bak. Truk satu ini memiliki ukuran standar dengan dimensi 240 x 160 x 120 cm (p x l x t), dan mampu mengangkut muatan hingga 800 kg. Truk pick up bak memiliki kargo yang terbuka, sehingga mampu menampung lebih banyak muatan sekaligus dapat mempermudah proses loading in dan loading out barang. Hal itulah yang membuat armada satu ini banyak diminati para pengusaha di industri material bangunan, karena sangat praktis untuk membawa kebutuhan bangunan dalam jumlah besar dengan satu kali pengangkutan.
Untuk bisa menunjang demand pengiriman material bangunan dengan armada pick up bak secara maksimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mitra driver. Tiga di antaranya seperti potensi perubahan cuaca selama perjalanan, penjaga tambahan untuk memastikan keamanan muatan di dalam kotak kargo, hingga alternatif apabila kondisi armada melemah akibat beratnya muatan selama perjalanan. Meski terkesan sederhana, nyatanya ketiga faktor ini kerap kali membuat driver ketar-ketir di tengah perjalanan lho! Belum lagi jika customer terus menghubungi karena khawatir bahan bangunannya tidak kunjung sampai ke tujuan.
Oleh karena itu, Anda perlu menyiasati risiko-risiko tadi dengan membawa beberapa barang tambahan selama proses pengiriman barang! Apa saja itu? Buat Anda para Mitra Driver Lalamove, yuk simak beberapa poin rekomendasi berikut!
Membawa Kain Terpal
Berbeda dengan mobil pick up box yang memiliki kargo tertutup, pick up bak indentik dengan kotak kargonya yang terbuka sehingga mudah untuk diakses oleh para helper selama proses pengangkutan barang. Sayangnya, meski sebagian besar pengusaha material bangunan memilih armada satu ini untuk pengiriman barang, mereka kerap tidak mempertimbangkan adanya potensi perubahan cuaca secara tiba-tiba.
Oleh karena itu, Anda perlu memiliki pemikiran satu langkah lebih maju dari customer dengan mempersiapkan terpal berukuran besar untuk bisa melindungi material bahan bangunan agar tidak terkena hujan atau paparan sinar matahari ekstrem yang bisa merusak komponen dan kualitas material selama pengangkutan. Jadi, jika tiba-tiba terjadi perubahan cuaca di tengah perjalanan, Anda bisa langsung menutupi muatan yang sedang Anda bawa dengan kain terpal yang diikatkan pada sisi-sisi pick up bak.
Membawa Tali Tambahan yang Kuat
Ukuran material bangunan yang beragam sering kali membuat driver kesulitan dalam memprediksi peralatan tambahan yang mungkin mereka butuhkan. Namun demikian, membawa tali tambahan kerap menjadi hal yang wajib dilakukan oleh semua driver logistik armada pick up bak. Pasalnya, tali tambahan dengan bahan yang kuat akan sangat berguna untuk mengikat material bangunan berdimensi besar seperti balok kayu, demi menjaga keamanan material tersebut selama driver berkendara.
Nah, khusus Anda para Mitra Driver Lalamove, ada tips nih buat Anda, agar muatan bahan bangunan yang Anda bawa bisa berdiri tetap kokoh di atas kotak kargo dengan minim pergerakan akibat guncangan selama perjalanan. Anda bisa membeli ikatan tambahan berupa ratchet tie down, yang sengaja didesain untuk mengikat muatan pada kargo. Alhasil, keamanan bahan bangunan selama perjalanan pun jadi semakin terjaga.
Baca juga : 'Tips Sukses Menjadi Driver di Sektor Konstruksi'
Membawa Tali Tambang
Jika tali ratchet tie down diperlukan untuk mengikat bahan material bangunan dengan dimensi besar, tali tambang sangat dibutuhkan untuk mengikat material berdimensi kecil seperti triplek. Dengan tali tambang, Anda bisa menyesuaikan simpul yang Anda buat dengan jenis bahan material bangunan yang Anda bawa. Usahakan Anda telah mengikat muatan sekuat mungkin, dan pastikan bahwa simpul ikatan yang Anda buat tidak melukai material bangunan. Sebab, beberapa jenis bahan bangunan seperti marmer cenderung bernilai tinggi meski memiliki tingkat kerentanan yang tinggi pula akan kerusakan akibat gesekan dan guncangan berlebih.
Memberi Alas Tambahan pada Kotak Kargo
Salah satu barang yang tidak boleh Anda lupakan saat melakukan pengiriman barang dengan armada pick up bak adalah alas tambahan. Alas ini bisa berupa karpet busa tipis, koran, maupun beberapa kardus yang sudah ditata sedemikian rupa di atas alas kargo. Hal ini berguna untuk menjaga agar bahan bangunan yang Anda bawa tidak bersinggungan langsung dengan alas asli kotak kargo yang kemungkinan besar tebal oleh debu dari jalanan maupun kotoran bekas pengangkutan sebelumnya.
Tidak hanya itu, alas asli kargo juga kemungkinan besar memiliki format yang tak rata sehingga akan sangat riskan jika Anda begitu saja menyusun muatan ke atasnya tanpa memberi alas pada bagian bawah material. Hal ini bisa memperparah luka pada bahan bangunan akibat gesekan dan guncangan selama perjalanan sehingga potensi kerusakan akan menjadi semakin besar.
Apalagi, jika bahan material yang diangkut cenderung memiliki nilai yang tinggi. Anda harus super jeli dalam mempertimbangkan kemungkinan gesekan yang bisa terjadi jika armada berbelok, menemui jalan yang tidak mulus, atau menekan rem mendadak.
Membawa Dongkrak dan Ban Cadangan
Material bangunan cenderung memiliki bobot berat yang biasanya tak diangkut dalam jumlah kecil dalam satu kali ekspedisi. Oleh karena itu, Anda perlu memperhitungkan salah satu risiko terburuk yang mungkin saja terjadi selama perjalanan. Risiko tersebut adalah potensi ban pecah atau mengalami kebocoran karena tidak kuat dengan berat muatan yang dibawa.
Meski tidak bisa dicegah, risiko satu ini bisa ditangani lebih cepat jika Anda cermat dan membawa persiapan seperti dongkrak dan ban cadangan guna mengatasi hal ini. Dengan kedua peralatan tersebut, Anda bisa mengganti ban yang bocor dengan ban baru tanpa perlu panik mencari bengkel terdekat atau menghubungi orang lain untuk membantu. Eits, tapi jangan lupa! Jika terjadi hal-hal semacam ini saat Anda sedang mengirimkan barang, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menghubungi customer yang sedang menggunakan layanan ekspedisimu dan jelaskan kondisi yang sedang terjadi. Jelaskan juga jika Anda telah memiliki solusi untuk mengatasi kendala yang Anda hadapi dan estimasi waktu yang Anda butuhkan untuk mengganti ban yang bocor. Hal tersebut berguna agar customer yang sedang Anda layani tidak panik dan marah apabila terjadi keterlambatan.
Setelah selesai memperbaiki ban yang bocor, Anda harus lekas berkendara ke lokasi tujuan untuk memastikan keterlambatan seminimal mungkin. Dengan begitu, Anda tetap bisa memberikan kesan baik pada customer karena berhasil mengatasi kendala dengan baik tanpa menimbulkan kerugian yang berarti.
Nah, itu dia beberapa peralatan tambahan yang sangat bermanfaat jika Anda bawa saat melakukan pengiriman barang. Dengan membawa peralatan tersebut, Anda bisa memberikan kesan positif kepada konsumen, karena dianggap cekatan dan cermat dalam mempersiapkan kebutuhan pengiriman. Pelanggan yang puas dengan layanan pengiriman barang seorang mitra driver pastinya akan memberikan rating terbaik bagi mitra tersebut. Alhasil, Anda akan terus direkomendasikan sebagai mitra driver yang andal dan terfavorit, serta berpeluang memenangkan program bonus misi Lalamove dan mendapatkan hadiah hingga jutaan rupiah!
Siap mendapatkan cuan lebih dengan armada pick up bak? Ayo gabung menjadi Mitra Driver Lalamove sekarang dan rasakan beragam manfaatnya!