Kibo Cheese: Layanan Customized Solution Bantu Pengembangan Bisnis B2B
Bukan sekadar berbekal jeli melihat peluang dan latar belakang pengembangan produk kuliner yang kuat, duet kakak-beradik Mario Rovani dan Vicky Kurniawan ini pun digenapi dengan perencanaan bisnis matang yang dapat membawa Kibo Cheese bertahan melewati cobaan pandemi sejak 2020.
Memulai Usaha Berbekal Kecintaan Terhadap Kuliner
Kibo Cheese mengusung tema japanese molten cheesecake yang terinspirasi dari perjalanan Vicky saat mengunjungi Mario, sang kakak yang saat itu tengah menempuh studi S-2 dan juga sekolah culinary art di Jepang.
“Saat saya berkunjung ke sana, saya mendapat banyak inspirasi dari japanese cheese cake yang cukup menarik dan menggiurkan. Dan saat itu, momennya cukup pas karena demam japanese cheese cake juga sedang tinggi dan akhirnya kami memutuskan untuk membuat japanese molten cheesecake yang juga menjadi unique selling point produk kami,” kenang Vicky Kurniawan, Co-Founder & Business Director of Kibo Cheese (SEIDAI FOOD INDONESIA).
Vicky mengatakan, produk molten cheesecake dari Kibo Cheese dibuat dan dikembangkan langsung oleh sang kakak.
"Resep Kibo Cheese ini yang buat kakak saya dan saya membantunya dari segi pemasaran,” Vicky menambahkan.
Kejeliannya melihat peluang dibekali dengan produk bagus serta strategi bisnis yang matang membuat Kibo Cheese mampu bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu sejak pandemi. Varian produk lain pun mulai meramaikan produk Kibo Cheese seiring dengan berkembangnya usaha.
Pandemi Lahirkan Strategi dan Model Bisnis Baru
Pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020 memaksa semua pemilik usaha untuk mau belajar dan berinovasi agar dapat mempertahankan usaha mereka. Hal ini pula yang dilakukan oleh Kibo Cheese hingga akhirnya berhasil “selamat” dari terpaan pandemi.
“Saat pandemi, bisnis Kibo Cheese sangat menurun karena tempat-tempat umum harus ditutup dan kami terpaksa melakukan efisiensi dengan menutup beberapa toko offline. Namun pada saat yang sama kami mendapatkan inovasi strategi bisnis baru dengan menerapkan sistem pick up point,” cerita Vicky.
Vicky menjelaskan, dengan sistem pick up point para pelanggan Kibo Cheese masih tetap dapat menjangkau produk-produk mereka secara online lewat kerja sama dengan aplikasi online tanpa harus hadir di tempat-tempat umum.
“Saat pandemi, penjualan melalui online meningkat. Mungkin karena perubahan kebiasaan masyarakat yang awalnya berbelanja offline terhenti dan muncul kebiasaan baru, berbelanja online. Spending online meningkat dan menopang revenue bisnis kami pada saat itu,” tutur Vicky.
Hingga kini, Kibo telah memiliki 30 cabang pick-up point di sekitar Bandung dan Jabodetabek serta lima buah outlet yang tersebar di Grand Indonesia, Kota Kasablanka, Lotte Shopping Avenue, Summarecon Mall Serpong, dan AEON Serpong.
Bukan sekadar berinovasi dalam strategi bisnis untuk meningkatkan penjualan, Kibo Cheese juga menemukan model bisnis baru dan memutuskan untuk menambah divisi B2B. Divisi ini fokus untuk memberikan food service dan gifting pada organisasi atau perusahaan rekanan yang juga menimbulkan challenge baru dalam hal distribusi.
Baca juga 'Mentaibychel Jalankan Bisnis Makanan Online, Kirim Aman Pakai Lalamove'
Lalamove Indonesia Sebagai Mitra Distribusi Andalan
Produk-produk Kibo Cheese merupakan produk yang cukup rentan sehingga memerlukan penanganan yang khusus saat proses distribusi. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Kibo Cheese bermitra dengan Lalamove Indonesia karena Lalamove dinilai dapat menangani proses distribusi dengan baik.
“Lalamove salah satu vendor distribusi yang bisa kami andalkan karena kami bisa berkomunikasi langsung dengan tim internal Lalamove Indonesia tentang SOP saat menangani produk,” ujarnya.
Hal lain yang bisa menarik perhatian tim Kibo Cheese adalah proses reporting distribusi yang jelas, serta tarif flat yang akan menguntungkan para rekanan bisnis.
Layanan Customized Solution Bantu Pengembangan Bisnis B2B
Merambah lini bisnis baru tidak sekadar membuka peluang baru tapi juga menghadirkan tantangan baru yang harus dihadapi Kibo Cheese. “Setiap perusahaan kan punya SOP pengiriman yang berbeda-beda. Divisi baru ini juga cukup tricky karena kalau produk tidak ditangani dengan baik maka akan banyak komplain dari klien.
"Ketika konsumen menerima hampers dari kami, kami harus bisa memastikan kalau produk diterima dengan baik dan sesuai standar yang telah kami tentukan. Nah, customized solution ini sangat membantu kami dalam melayani rekanan organisasi atau perusahaan kami. Terutama dalam hal sistem reporting-nya,” tambah Vicky.
Sebagai bisnis yang juga memiliki rekanan dengan organisasi atau perusahaan lain, dokumentasi lengkap dan sistem pelaporan (reporting) yang rapi menjadi hal krusial mengingat Kibo Cheese memiliki kewajiban pertanggungjawaban dokumentasi dan laporan kepada klien dan rekanan mereka.
“Customized solution ini sangat membantu kami selama setahun terakhir. Yang kami rasakan adalah layanan ini sangat memudahkan kami untuk menjalankan SOP dengan baik sesuai dengan kebutuhan yang diminta klien kami,” jelas Vicky.
Bukan sekadar menawarkan layanan reporting dan dokumentasi yang tersusun rapi, customized solution juga memberikan keunggulan layanan lain, seperti 100% fulfillment, serta tim koordinator lapangan khusus untuk masing-masing klien, dan pastinya kehadiran automatic assign dan rooting driver tidak lagi membebani tim operasional mitra untuk memasukkan alamat pengantaran secara manual.
Baca juga 'Perusahaan Logistik Tridi Gandeng Lalamove Sebagai Mitra Pengirimannya'
Koordinator lapangan (korlap) khusus yang disediakan Lalamove Indonesia untuk layanan customized solution akan mengurus langsung dan bertanggung jawab terhadap setiap pengantaran. Korlap akan menjadi pintu komunikasi driver dan mitra bisnis sehingga saat terjadi kendala saat proses pengiriman akan cepat teratasi dan tidak mengganggu jalannya pengiriman.
Wujudkan Cerita Sukses Bisnismu Bersama Lalamove