Mau Jual Barang? Tips Kirim Cepat ke Pembeli Tanpa Tunggu Ekspedisi
Anda punya barang second yang menumpuk dan ingin menjualnya? Berikut tips kirim cepat barang second tanpa khawatir rusak.
Tren jual barang secondhand atau barang bekas kini semakin ramai peminat. Tren ini berkembang pesat di berbagai sektor, mulai dari sektor pakaian, furnitur, hingga alat-alat elektronik dan gadget. Kecenderungan ini didorong oleh kondisi masyarakat yang kini mulai menyadari bahwa menjual barang preloved bukan cuma menguntungkan, tapi juga mendukung konsepsi ramah lingkungan yang kini terus digalakkan. Namun, ada satu tantangan yang hampir tidak bisa terhindarkan dalam “bisnis” satu ini, yaitu kendala ekspedisi.
Masalah seperti antre panjang di ekspedisi, barang telat sampai, atau bahkan rusak selama proses sering kali membuat penjual dan pembeli sama-sama stress. Alhasil, pengalaman jual-beli di antara kedua pihak pun jadi tidak menyenangkan. Nah, buat Anda yang ingin menjual barang-barang preloved dengan cepat tanpa harus “drama”, ada beberapa cara praktis yang bisa dicoba. Yuk, simak langkah-langkah dan tipsnya biar transaksi secondhand Anda lancar!
Baca juga: Pick Up Box vs Pick Up Bak, Mana yang Lebih Cocok untuk Kebutuhan Anda?
Packing Barang Secondhand dengan Aman
Sebelum memesan layanan ekspedisi, Anda wajib memperhatikan cara packing agar barang dapat sampai ke tangan pembeli dengan aman. Meski estetika bukanlah hal utama dalam packing, tapi Anda bisa lho, mengirimkan barang dengan bungkus yang cantik supaya lebih menarik dan berdaya jual tinggi.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda coba agar packing bisa jadi lebih ciamik dan menarik.
Bersihkan Barang Terlebih Dahulu
Jangan mengirim barang preloved dalam kondisi kotor atau berdebu, karena pembeli akan lebih menghargai barang yang terawat. Terkadang, mereka jadi enggan membeli lagi karena kesan pertama yang kurang baik dari segi kebersihan barang.
Gunakan Pembungkus Berlapis
Untuk menghindari berbagai kondisi khusus yang bisa merusak barang, Anda dapat membungkus barang-barang secara berlapis. Sesuaikan jenis pembungkus dengan barang yang hendak Anda kirim. Sebagai contoh, Anda bisa melapisi barang-barang pecah belah dengan bubble wrap dan barang-barang berbahan dasar kain dengan plastik berlapis.
Tambahkan Kartu Ucapan atau Label Kecil
Meski terlihat sepele, kartu ucapan dan label kecil brand akan membuat usahamu jadi lebih profesional. Langkah ini juga bisa meninggalkan kesan positif bagi pelanggan. Dengan begitu, mereka tak akan ragu untuk berbelanja lagi di lain kesempatan.
Foto Kondisi Barang sebelum Dikirim
Sebelum melakukan pengiriman, Anda wajib memotret kondisi barang pasca-packing. Langkah ini sangat penting untuk menjadi bukti bahwa barang yang akan dikirimkan sudah dikemas dengan baik sebelum diserahkan ke kurir. Nantinya, apabila pembeli menemukan ketidaksesuaian pada barang ketika sampai, mereka bisa mengacu pada foto yang sebelumnya Anda kirimkan.
Pilih Waktu Pengiriman yang Tepat
Agar pengiriman berjalan lancar dan cepat, penting banget memilih waktu yang tepat. Hindari jam sibuk seperti:
-
Pagi hari, pukul 7.00 – 9.00, karena ada banyak kurir yang penuh orderan kantor atau makanan
-
Sore hari, pukul 16.00 – 18.00, karena jam pulang kantor yang membuat jalan cenderung macet.
Adapun waktu ideal untuk kirim barang biasanya antara pukul 10.00 pagi hingga pukul 14.00. Pada jam-jam tersebut, lalu lintas akan lebih lengang dan kurir biasanya belum terlalu penuh order. Hasilnya, barang Anda bisa sampai lebih cepat tanpa delay.
Baca juga: 7 Barang yang Bisa Dibuang Saat Decluttering Sebelum Pindah Rumah
Gunakan Layanan Profesional dari Lalamove Delivery
Kunci utama ekspedisi sukses adalah mempercayakan pengiriman barang pada jasa ekspedisi yang andal dan profesional seperti Lalamove. Dengan layanan satu ini, Anda tak perlu khawatir dengan berbagai potensi risiko “drama” yang bisa terjadi, karena Lalamove akan memberi Anda segudang benefit untuk memperlancar pengiriman Anda.
Yuk percayakan pengiriman barang-barang second hand Anda dengan Lalamove!
