Peluang Bisnis Ramah Lingkungan & Trennya di Tahun 2025

Bisnis ramah lingkungan saat ini sedang tren dan sebagai pengusaha, Anda harus memanfaatkan momen ini. Yuk simak apa saja tipsnya!
Bisnis ramah lingkungan kian naik daun dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dipicu oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap lestari. Penasaran dengan detail bisnis satu ini? Kamu bisa mencari tahu lebih lanjut lewat beberapa poin berikut.
Apa Itu Bisnis Ramah Lingkungan
Bisnis ramah lingkungan atau green business merupakan jenis usaha yang dijalankan dengan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Secara garis besar, bisnis ini berkomitmen untuk mengurangi kerusakan alam dalam setiap aktivitasnya. Mulai dari proses produksi, distribusi, hingga konsumsi. Dengan kata lain, bisnis satu ini tak hanya berorientasi pada margin laba, tetapi juga pada komitmen untuk melestarikan bumi. Itulah mengapa, bisnis ramah lingkungan cenderung menerapkan praktik hemat sumber daya, manajemen limbah, dan mendukung ekosistem dalam jangka panjang.
Ciri Bisnis Ramah Lingkungan
Pada umumnya, bisnis ramah lingkungan memiliki ciri khusus yang tidak bisa ditemui pada bisnis dengan konsep konvensional. Beberapa ciri tersebut antara lain sebagai berikut.
Menggunakan Bahan Baku Berkelanjutan
Green business sangat identik dengan penggunaan bahan baku berkelanjutan dalam proses bisnisnya. Mereka cenderung mengandalkan material yang bisa diperbaharui, mudah terurai, atau berasal dari proses daur ulang, sebagai daya jual utama produk. Bahan-bahan organik dan hasil daur ulang biasanya lebih aman bagi lingkungan jika digunakan.
Menekan Limbah Produksi
Setiap proses produksi pasti menghasilkan limbah. Bisnis ramah lingkungan berusaha meminimalisasi limbah ini, baik dari segi jumlah maupun jenisnya. Misalnya, dengan mengelola potongan bahan yang tidak terpakai untuk produk lain, atau menyaring limbah cair agar tidak mencemari air tanah. Beberapa bahkan menerapkan sistem produksi zero waste yang sangat efektif untuk menekan limbah produksi.
Hemat Energi dan Air
Bisnis ramah lingkungan cenderung menggunakan sumber daya seperti listrik dan air dengan bijak. Mereka biasanya menggunakan mesin hemat energi, sistem pendingin ruangan yang efisien, atau pencahayaan alami untuk beroperasi sehari-hari. Mereka juga sering kali mengadopsi sistem daur ulang air atau menggunakan air hujan untuk keperluan non-konsumsi.
Menggunakan Kemasan Ramah Lingkungan
Kemasan produk sering kali menjadi penyumbang sampah terbesar, terutama plastik sekali pakai. Oleh karena itu, bisnis ramah lingkungan menggunakan kemasan dari bahan yang mudah terurai seperti kertas daur ulang, kain, atau karton. Ada juga yang menggunakan konsep kemasan reusable atau memberikan diskon pada pelanggan yang membawa wadah sendiri dari rumah.
Mengedepankan Edukasi yang Transparan pada Konsumen
Saat ini, pelanggan cenderung membeli berdasarkan fungsi dan nilai sebuah produk. Untuk menjawab kebutuhan ini, bisnis ramah lingkungan cenderung memberi edukasi secara jujur dan terbuka mengenai produk mereka. Mulai dari proses produksi, bahan yang digunakan, serta dampak lingkungan produknya. Mereka juga aktif mengedukasi pasar tentang pentingnya keberlanjutan, baik melalui media sosial, kemasan, maupun kampanye offline.
Contoh Bisnis Ramah Lingkungan
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, konsep ini pun semakin banyak dipraktikkan dalam aktivitas bisnis berbagai usaha. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Produksi Barang Daur Ulang
Salah satu bisnis ramah lingkungan yang mempunyai daya jual tinggi adalah produksi barang daur ulang untuk menerapkan konsep recycle. Biasanya, produk-produk daur ulang ini dibuat dari limbah sisa produksi atau barang-barang yang sudah tidak dapat dipakai lagi. Beberapa contohnya seperti tas dari kain perca, furnitur mozak dari kaca bekas, hingga aksesoris dari kayu-kayu bekas.
Pertanian Organik
Tak hanya produksi barang, bisnis ramah lingkungan juga bisa dipraktikkan di bidang pertanian, yakni dengan pertanian organik. Sistem pertanian ini mengusung konsep tanam tanpa pestisida dan pupuk kimia, sehingga memberikan dampak positif untuk lingkungan dan kesehatan konsumen. Tidak hanya itu, pertanian organik juga dapat dipraktikkan melalui penggunaan pupuk kompos dari limbah organik seperti sampah makanan dan dedaunan.
Layanan Berbasis Green Lifestyle
Ada juga bisnis ramah lingkungan yang berbasis di bidang layanan atau jasa. Bisnis ini biasanya menawarkan jasa dengan mengedepankan prinsip-prinsip lingkungan di dalam praktiknya. Beberapa contohnya adalah layanan bank sampah untuk mengolah dan menjual kembali sampah yang bisa didaur ulang, jasa audit energi untuk menilai efisiensi energi sebuah bisnis, dan konsultan green lifestyle untuk perorangan maupun perusahaan.
Distribusi Produk Organik
Selain bidang produksi dan jasa, ada juga bisnis ramah lingkungan berbasis distributor atau agen. Dalam hal ini, pebisnis cenderung mengedepankan produk-produk ramah lingkungan untuk dijual di toko mereka. Sebagai contoh, toko perabotan yang memberi opsi peralatan dapur ramah lingkungan yang terbuat dari bahan organik, kosmetik dari bahan organik, serta sumber energi ramah lingkungan seperti panel surya dan biofuel.
Optimalisasi Bisnis Ramah Lingkungan dengan Mitra Bisnis Lalamove
Bisnis ramah lingkungan biasanya juga menaruh fokus khusus pada proses distribusi produk, agar bisa dilakukan secara strategis, hemat bahan bakar atau menghasilkan polusi berlebih. Pasalnya, mereka menyadari bahwa upaya pelestarian lingkungan di bidang bisnis tak hanya berhenti pada proses produksi dan penjualan. Mereka bisa memilih jasa pengiriman yang mendukung pengantaran hemat energi, yang mampu mengantarkan produk mereka dengan pertimbangan rute yang matang.
Oleh karena itu, kamu bisa bermitra dengan Lalamove untuk memaksimalkan keuntungan sekaligus mengoptimalisasi konsep ramah lingkungan yang dipraktikkan bisnismu. Ditambah jika Anda bergabung menjadi Mitra Bisnis Lalamove, Anda akan mendapatkan berbagai benefit diskon yang akan memberikan pelayanan logistik yang efisien terhadap lingkungan.
Salah satu di antaranya dipraktikkan melalui berbagai fitur yang dapat mempermudah pelanggan dalam mengantarkan barang dengan hemat tanpa harus memicu polusi berlebih. Beberapa di antaranya adalah fitur multi drop untuk mengantarkan barang ke lebih dari satu tujuan dalam satu kali perjalanan, fleksibilitas untuk memilih armada sesuai kebutuhan yang bisa membantu mengurangi emisi gas, serta driver profesional yang bertanggung jawab atas “kesehatan” kendaraan.