Mitra Driver harus Mengetahui 6 Ciri Kendaraan Turun Mesin untuk Kenyamanan di Jalan

featured image

Bagi seorang driver haruslah mengetahui ciri-ciri kendaraan turun mesin sehingga bisa langsung diberikan penanganan agar performa kendaraan selalu terjaga.

Kondisi turun mesin atau overhaul pada kendaraan kerap menjadi momok mengerikan bagi sebagian besar pengendara. Apalagi, bagi pengendara yang berprofesi sebagai seorang driver pengantaran penumpang, di mana kendaraan kian menjadi kebutuhan pokok untuk menunjang pemasukan harian. Pasalnya, kondisi ini menandakan bahwa ada masalah serius yang sedang terjadi pada mesin, sehingga kendaraan tidak dapat beroperasi secara maksimal.

Kondisi semacam ini tentunya akan sangat menghambat pekerjaanmu. Terlebih, tidak semua driver memahami betul bagaimana ciri turun mesin pada kendaraan. Padahal, pengetahuan tersebut sangat penting untuk membantu pengendara mengidentifikasi masalah pada mesin sebelum terjadi kendala lebih lanjut pada kendaraan. Tak hanya itu, hal ini juga penting untuk memastikan agar layanan pengantaran penumpang yang ditawarkan pengendara tidak terkendala di tengah jalan akibat kerusakan pada mesin.

Ciri Turun Mesin pada Kendaraan

Jika kamu berprofesi sebagai seorang driver pengantaran penumpang, pengetahuan akan ciri turun mesin pada kendaraan akan menjadi sangat penting untuk diketahui. Apalagi, jika kamu bermitra dengan layanan pengantaran penumpang yang andal dan profesional seperti Lalamove Ride

Tentunya, kamu tidak mau kan, mengecewakan pelanggan dan membuat reputasimu sebagai driver profesional jadi buruk hanya karena kondisi mesin kendaraanmu? Oleh karena itu, kamu bisa mulai mempelajari ciri turun mesin pada kendaraan lewat poin-poin berikut.

Keluar Asap Putih dari Knalpot Kendaraan

Salah satu ciri paling jelas yang menandakan keharusan overhaul adalah keluarnya asap berwarna putih pekat dari knalpot kendaraan. Pasalnya, hal ini mengindikasikan adanya kerusakan serius pada mesin. Kerusakan ini umumnya terjadi karena dua hal, yakni pengerasan komponen seal valve serta indikasi masuknya oli ke ruang bakar sehingga menyebabkan aus dan baret pada ring piston.

Dua kecenderungan tadi biasanya terjadi karena mesin kendaraan sudah terlalu tua, sehingga tidak bisa bekerja secara optimal. Kondisi inilah yang membuat kendaraan harus turun mesin untuk menghindari terjadinya kendala lanjutan yang dapat merusak komponen lain dari mobil.

Mesin Kendaraan Mengalami Overheat

Panas berlebih pada mesin atau overheat juga bisa menjadi indikasi paling jelas yang mengharuskan kendaraanmu untuk turun mesin. Apalagi jika mesin terus mengalami kenaikan suhu meski kamu tidak sedang berkendara dalam jarak dan kecepatan yang signifikan. Tidak hanya menandai adanya kendala pada mesin, kondisi ini juga sangat berbahaya karena berpotensi menyebabkan mesin terbakar apabila panas mencapai titik tertentu. Oleh karena itu, kamu perlu senantiasa berhati-hati jika menemui situasi ini.

Salah satu cara terbaik untuk menanganinya adalah dengan tidak memaksakan mesin untuk terus bekerja. Apabila mesin mulai terasa overheat saat berkendara, kamu bisa mematikan mesin terlebih dahulu dan menunggu selama beberapa saat. Setelah suhu kembali normal, kamu bisa mengecek dan mengisi air radiator mesin jika diperlukan. Respon kendaraan pasca pengisian ulang air radiator bisa menjadi tolok ukur apakah kendaraanmu perlu melakukan overhaul untuk mencegah mati mesin secara tiba-tiba di tengah perjalanan.

Terjadi Masalah pada Air Radiator

Kondisi air radiator bisa menjadi indikasi utama kendaraanmu harus turun mesin. Hal ini bisa ditandai dengan dual hal, yakni terkontaminasinya air radiator dengan minyak, serta terjadinya pengurangan air radiator secara drastis. Keduanya merupakan tanda bahwa komponen mesin kendaraanmu mengalami korosi atau pengeroposan.

Biasanya, pengeroposan ini terjadi pada bagian blok silinder head, sehingga memicu munculnya lubang-lubang kecil yang memungkinkan air merembes hingga masuk ke ruang kompresi. Kondisi ini juga memungkinkan oli untuk masuk ke saluran air dengan mudah, sehingga keduanya terkontaminasi dan tidak bisa berfungsi dengan optimal.

Mesin Mengeluarkan Suara Berisik

Kerusakan pada mesin umumnya ditandai dengan kinerja mesin yang tidak maksimal dan cenderung mengganggu selama perjalanan. Salah satu tanda penurunan kinerja ini adalah munculnya suara-suara berisik yang tak biasa dari mesin. Suara ini dapat berupa dentingan, gemuruh, ketukan, dan suara serupa yang muncul setiap kali mesin dinyalakan.

Biasanya, suara berisik ini muncul berbarengan dengan menurunnya performa mesin selama berkendara. Penurunan performa ini pun bisa ditandai dengan mesin yang tak responsif ketika pedal gas diinjak dan berkurangnya kecepatan maksimal kendaraan. Tentu, akan sangat berbahaya jika kamu mengabaikan suara bising dan penurunan performa ini dan tidak melakukan pengecekan lebih lanjut pada kendaraanmu. 

Baca juga: '7 Tips Merawat Mesin Diesel Tetap Bertenaga untuk Perjalanan ke Luar Kota'

Efisiensi Konsumsi Bahan Bakar Menurun

Kendaraan yang harus turun mesin kerap kali mengalami penurunan efisiensi bahan bakar secara signifikan. Hal ini menyebabkan pengendara jadi lebih sering melakukan pengisian bahan bakar. Terlebih, jika kendaraan tersebut digunakan secara aktif untuk mengambil pesanan pengantaran penuimpang.

Oleh karena itu, jika kamu menemukan indikasi penurunan efisiensi konsumsi bahan bakar ini, kamu harus segera membawa kendaraanmu ke bengkel. Sebab, hal ini tak hanya berpotensi membahayakan, tapi juga membuat kamu lebih boros bahan bakar dan uang. Jangan sampai, kendaraan yang seharusnya memberikanmu keuntungan lebih justru mendatangkan kerugian besar untuk kamu karena harus mengisi bahan bakar lebih sering dibanding semestinya.

Kepala Busi Selalu Basah

Ciri lain suatu kendaraan harus turun mesin adalah kondisi di mana kepala busi selalu basah karena oli kendaraan. Hal ini pun memicu penumpukan kerak pada kepala busi, sehingga busi sudah tak lagi bisa bekerja secara maksimal akibat penurunan percikan api. Kondisi ini berpotensi menyebabkan mesin pincang atau mengalami penurunan performa secara signifikan. Alhasil, kendaraan pun tak dapat melaju secara optimal.

Jika kamu sering menemui kepala busi kendaraanmu basah karena oli, maka kamu perlu melakukan pengecekan lebih lanjut pada ruang kompresi. Pasalnya, hal ini juga bisa mengindikasikan bahwa oli sudah merembes ke ruang kompresi. Kondisi seperti ini harus segera ditangani sebelum terjadi kerusakan parah yang bisa mengganggu kinerja kendaraan secara keseluruhan di kemudian hari.

Cermat Memelihara Armada Ala Driver Lalamove Ride

Bagi seorang driver, kendaraan merupakan komponen utama dalam mencari nafkah. Oleh karena itu, kesehatan kendaraan perlu terus dijaga agar tak mudah mengalami kerusakan. Salah satu caranya adalah dengan disiplin mengecek dan mengganti oli kendaraan setidaknya satu bulan sekali. Dengan begitu, kamu tak perlu khawatir saat melakukan pengantaran penumpang ke berbagai tujuan.

Kerusakan di tengah jalan tentunya akan menghambatmu dalam mendapatkan cuan. Apalagi, jika kerusakan itu terjadi saat kamu tengah mengantarkan penumpang. Hal ini tentunya akan meninggalkan kesan buruk bagi pelanggan. Bisa jadi mereka akan menganggapmu tidak profesional, sehingga mereka tak tertarik untuk memesan jasa ojek online yang kamu tawarkan untuk kedua kalinya.

Cermat dan disiplin dalam memelihara armada adalah langkah paling tepat agar bisa mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya sebagai seorang Mitra Driver Lalamove Ride!

Gabung Mitra Driver Lalamove Ride Disini!

Read more