Driver Diperhatikan Lewat Program Perlindungan Jaminan Hari Tua (JHT)
Ia menjadi satu-satunya Mitra Driver perempuan yang ada di komunitas driver roda dua Jakarta Timur. Namun semangatnya dalam mencari nafkah tidak kalah berapi-api dibandingkan dengan rekan sejawatnya yang lain.
Sumber Rezeki Setelah Menjadi Korban PHK Akibat Pandemi
Pandemi Covid-19 menghantam semua orang. Peggy Christina Dewi salah satu korbannya. Sebelum fokus menjalani profesi sebagai Mitra driver roda dua Lalamove secara full time, Peggy pernah bekerja di salah satu jaringan hotel internasional di Jakarta. Tidak main-main, posisi terakhir yang ia duduki adalah sebagai sales manager.
Saat masih bekerja sebagai karyawan kantor, Peggy mengisi akhir pekannya untuk mencari uang tambahan dengan menjadi Mitra driver roda dua di Lalamove.
Tuntutan sebagai orang tua tunggal untuk memenuhi kebutuhan anak semata wayangnya memaksa Peggy untuk pandai-pandai melihat peluang mencari uang tambahan. Sesekali, perempuan asal Pati, Jawa Tengah ini juga mengajar les renang untuk anak-anak usia sekolah.
Namun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Pandemi mengubah jalan hidupnya. Perhotelan, sebagai bagian dari sektor pariwisata yang luluh lantak karena Covid-19 ia rasakan imbasnya. Lalamove yang awalnya menjadi pekerjaan sampingan, kini menjadi sumber penghasilan utamanya.
“Waktu masih kerja kantoran, saya sudah jadi driver juga di Lalamove. Lumayan buat menambah pemasukan. Dulu, biasanya ambil orderan hanya Sabtu dan Minggu karena kan liburnya cuma di hari itu. Enaknya di Lalamove kan karena tidak terikat. Nah, setelah kena pemutusan hubungan kerja (PHK), sekarang saya full bekerja driver Lalamove,” kenang Peggy.
Sebagai salah satu korban PHK akibat pandemi, Peggy merasa kehadiran Lalamove sangat membantu dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari, terutama dalam membantu memenuhi kebutuhan anaknya.
Selain karena kebutuhan, Peggy memutuskan bergabung menjadi Mitra driver Lalamove karena kecintaannya mengaspal menggunakan motor kesayangannya. Bahkan, perkenalannya dengan Lalamove pun berkat informasi teman di satu komunitas motornya.
“Saya tahu Lalamove dari teman saya di komunitas motor. Dia lebih dulu gabung di Lalamove dan ngejelasin cara kerja di sana sama saya. Akhirnya, saya coba daftar. Anggap aja sekalian jalan-jalan tapi dapet bayaran kan,” selorohnya sambil tertawa ringan.
Baca Juga 'Pang Budiawan S.: Stabilitas Aplikasi Mudahkan Driver Bertugas di Lapangan'
Driver Diikutsertakan Dalam Perlindungan Jaminan Hari Tua (JHT)
Akhir tahun ini, genap ia satu tahun menjalani profesi sebagai mitra roda dua. Peggy sadar, sebagai perempuan, pekerjaan sebagai kurir cukup berisiko untuknya. Karena itu, saat bekerja di lapangan ia pun memberikan batasan untuk tidak mengambil paket antaran di atas jam 3 sore.
Berbagai rintangan yang ia hadapi selama setahun terakhir melakoni pekerjaan sebagai kurir instan tidak sedikit pun menyurutkan semangatnya dalam mencari nafkah.
Bagi perempuan yang hobi touring bersama komunitas motornya, aplikasi Lalamove dan manfaat tambahan yang ia dapat selama bergabung menjadi Mitra driver dinilai cukup membantunya.
“Menurut saya, aplikasi Lalamove cukup aman dan bisa diandalkan. Selain itu, customer service Lalamove pun cukup responsif. Setiap saat mengalami kendala dengan pelanggan dan menghubungi Lalamove, respon mereka cukup cepat untuk membantu menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Peggy pun mengapresiasi keputusan Lalamove dalam mengikutsertakan Mitra driver mereka dalam program pemerintah Jaminan Hari Tua (JHT). “Selain tarifnya yang bagus, saya juga dapat benefit lain karena diikutsertakan dalam program JHT. Setiap bulan, ada potongan sendiri untuk program ini dan buat saya sebagai driver juga merasa diperhatikan,” tukasnya menutup obrolan.
Antar Barang dengan Aman, Jaminan Hari Tua Terjamin!
Baca Juga 'Zuhelmi Putra: Penghasilan Sebagai Mitra Sempat Kalahkan Gaji Kantoran'